REFLEKSI DWI MINGGUAN - MODUL 1.1
AKU DAN KI HADJAR DEWANTARA
REFLEKSI DWI MINGGUAN – MODUL 1.1
Oleh: Khawadits, S.Pd
Saya adalah
seorang guru di salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Siak. Rutinitas harian
saya sudah barang tentu mentrasfer ilmu kepada peserta didik dikelas saya.
Kegiatan pembelajaran berawal dari pembuatan Perangkat Pembelajaran, mentransfer
ilmu kepada siswa, dan mengevaluasi hasil kerja peserta didik. Rutinitas yang
demikian itu saya lalui bertahun-tahun. Sering muncul perasaan risau ketika apa
yang saya sampaikan kepada peserta didik seolah tidak membekas. Apalagi ketika
ada salah satu peserta didik yang bertingkah diluar apa yang saya harapkan. Muncul
di benak saya perasaan tidak puas dan ingin marah kemudian secara sepihak memberi
label siswa tersebut bandel, nakal dan gelar yang sejenisnya.
Awal tahun
2022, Pemerintah meluncurkan sebuah program Guru Penggerak yang kemudian
menjadi program unggulan bagi para pendidik di Indonesia. Melaui beberapa kali
seleksi, akhirnya saya dinyatakan lulus menjadi Calon Guru Penggerak angkatan
5. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya berusaha terus mempelajari
materi yang ada dalam program Guru Penggerak ini dan menggali potensi diri saya
dalam mempraktikkannya disekolah demi kemajuan pendidikan. Saat ini telah
sampai pada tahap mempelajari modul yang ada pada LMS. Modul tersebut adalah
Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Satu persatu tulisan beliau saya
renungi. Ternyata banyak hal yang keliru dari penerapan proses belajar mengajar
yang saya lakukan selama ini.
Ki Hadjar
Dewantara adalah seorang Pejuang pendidikan di Indonesia. Semangat juang beliau
dalam usaha mengentaskan buta aksara tidaklah main-main. Padahal, beliau adalah
seorang bangsawan yang secara situasi di zaman penjajah kala itu, berjuang
untuk bangsanya sendiri adalah suatu hal yang jauh dari kata mudah. Beliaulah
yang merangkai kalimat ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYA MANGUN KARSO, TUT WURI
HANDAYANI. Kalimat ini memberikan kita tuntunan bahwa kalau ingin menciptakan
peserta didik yang berkarakter dan santun, maka kuncinya adalah berperilaku
santun dan baiklah dari diri sendiri. Sebagai sesama pendidik kita harus saling
bergandeng tangan menyelesaikan persoalan yang terjadi, dan memberi semangat
kepada rekan guru lain serta kepada para peserta didik.
Belum semua
pendidik termasuk saya telah memahami konsep Ki Hadjar Dewantara ini. terbukti
dengan masih adanya pemaknaan pendidikan dengan sebuah proses pemaksaan dan
pengekangan. Peserta didik dituntut untuk berbuat baik dan dihukum apabila
melakukan pelanggaran. Hal ini terjadi di lingkungan tempat belajar mengajar
saya. Hari-hari berjalan dengan melihat dan menghitung hasil perolehan poin
siswa dalam pelanggaran peraturan sekolah. Hal ini berbanding terbalik dengan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara, bahwa masing-masing peserta didik memimliki
latar belakang yang berbeda, sehingga dalam menghadapi mereka pun tidak bisa
dilakukan dengan cara yang sama.
Terbangun dan
sadar dari kesalahan mendidik selama ini yang tidak sesuai dengan kodrat dan
latar belakang peserta didik, saya berusaha terus membaca dan menggali
nilai-nilai budi pekerti yang telah diajarkan oleh sang Bapak Pendidikan
Indonesia. Bahwa, yang dibutuhkan oleh peserta didik bukanlah TONTONAN akan
tetapi TUNTUNAN yang real dalam kehidupan baik di sekolah maupun di keluarga.
Kita ingin para peserta didik memiliki karakter yang jujur dan kuat. Oleh
karena itu, saya mulai sedikit demi sedikit menempatkan peserta didik bukan
sebagai objek pembelajaran, akan tetapi mereka adalah para pelaku perubahan
yang bersama-sama dengan para pendidik berusaha melakukan perubahan ke arah
yang lebih baik.
Saya berharap,
karakter pendidik di setiap sekolah khususnya di tempat saya bertugas dapat
meneladani pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dengan hal ini diharapkan tujuan
Pendidikan Nasional Indonesia dapat terwujud. Bagi saya secara pribadi,
kelemahan dan kesilapan yang selama ini saya lakukan akan saya perbaiki
dikemudian hari, insyaAlloh.
Siak
Sri Indrapura 1 Juni 2022
Khawadits,
S.Pd
Comments
Post a Comment