AKSI NYATA - MODUL 1.3
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN – MODUL 1.3
AKSI NYATA
oleh:
KHAWADITS,
S.Pd-CGP Angkatan 5
VISI GURU
PENGGERRAK
Ada salah
seorang siswa disalah satu sekolah tetangga melakukan pembulian terhadap teman disekolahnya.
Setelah di interrogasi oleh guru BK dan terungkap, murid tersebut justru
memberikan statemen yang mengejutkan. Murid itu mengatakan bahwa awal pembulian
itu justru berawal dari rumah mereka. Murid itu menjelaskan bahwa dia sering
diperlakukan berbeda dari saudaranya yang lain. Yang lebih mengejutkan lagi bahwa
pernyataan murid itu diaminkan oleh Sebagian muird lain di sekolah itu.
Setelah
peristiwa itu, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan semua pihak, mulai
dari komite, perwakilan orang tua khususnya yang anaknya sedang diproses, dan
beberapa tokoh masyarakat setempat untuk Bersama mencari win-win solution.
Solusi yang disepakati diantaranya adalah sikap orang tua dan guru terhadap
anak dan muridnya harus direvisi.
Setelah
memelajari modul 1.1, 1.2, dan 1,3, saya makin menyadari bahwa tugas dan kewajiban
seorang guru sangatlah besar. Guru tidak haya dituntut untuk transfer ilmu
kepada para muridnya. Lebih dari itu, guru diharapkan mampu menjadi agen
perubahan besar bagi terciptanya generasi tangguh, berakhlak mulia, dan kritis.
Dengan kritisnya pemikiran murid itu terungkaplah rantai pembulian yang terjadi
di sekolah. Guru harus menjadi panutan yang baik bagi muridnya sehingga
geak-gerik guru tidak lagi bisa sembarangan apalagi dapat menaganaktirikan
kepentingan murid.
Untuk
mencapai cita-cita besar itu, sekolah harus mengetahui latar belakang para
muridnya. Mengapa ini penting? Dalam proses pembelajaran, guru harus mengacu
kepada misi sekolah sebagai landasan berpijak agar arah pembelajaran tidak
membias. Sudah barang tentu, visi yang dibuat oleh sekolah harus
teridentifikasi sebagai hasil pengamatan semua pihak tentang keadaan peserta
didik dan lingkungan sekitar sekolahnya. Dengan demikian arah perkembangan
murid kedepan dapat terukur dan terpetakan sehingga tidak ada kepentingan murid
yang dirugikan.
Namun
begitu. saya menyadari tidak semua program dapat terlaksana dengan baik.
Dukungan semua pihak, khusunya rekan-rekan guru dan warga sekitar sangatlah
dinantikan. Program sekolah sudah disusun, kalimat perubahan telah tertulis,
pendekatan B-A-G-J-A juga telah
dibuat. Semoga realisasinya tidak terlalu jauh berbeda. Kepada semua pihak saya
terus memohon dukungan agar Program yang sudah direncanakan dapat
terwujud.
Comments
Post a Comment