KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 2.1

 

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

MODUL 2.1

Oleh: Khawadits, S.Pd

CGP Angkatan 5

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dan para pemangku pendidikan dalam mengakomodir seluruh kebutuhan belajar murid. Sekolah berupaya untuk  memenuhi kebutuhan murid sesuai denagn kebutuhannya. Setiap murid memiliki karakter yang berbeda, maka guru tidak bisa memerlakukan muridnya dengan perlakuan yang sama. Ada murid yang hanya dengan satu ucapan guru, mereka sudah mengerti dan berkegiatan sendiri. Disisi lain ada pula siswa yang harus berkali-kali memberi pemahaman dalam kegiatan pembelajarannya. Bahkan saat ini murid berkebutuhan khususpun harus dihadapi guru sebagaimana mestinya.

Sebuah Pembelajaran yang sudah dikatakan berdiferensiasi apabila lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulumnya memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian yang berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya, dan memiliki manajemen kelas yang efektif. Guru menggunakan pendekatan-pendekatan yang yang dapat memberi stimulus kepada murid untuk mengeksploitasi isi kurikulum di sekolahnya. Guru juga menciptakan kegiatan-kegiatan terstruktur dan masuk akal yang mudah dimengerti oleh para muridnya.

Acap kali guru merasa perlu memberi tekanan-tekanan pada muridnya denagn tujuan hanya agar dapat dipandang berhasil dalam mengelola kelasnya. Sebagian guru masih menggunakan metode lama dalam pembelajarannya. Metode konfensional (teacher senter) tidak lagi relevan denngan keadaan zaman yang penuh dengan teknologi terbarukan. Tidak jarang murid merasa bosan dengan apa yang di sampaikan oleh gurunya, karena murid tersebut sudah lebih dulu dapat informasinya.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, ada 3 hal yang hendaknya dilakukan oleh guru yaitu:

1.    Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar murid, minat belajar murid, dan profil belajar murid.

2.    Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan awal (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)

3.    Mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah dilakukan.

Sebelum proses pembelajaran dimulai, guru hendaknya melakukan pemetaan terlebih dahulu dengan cara melakukan wawancara dengan murid atau orang tuanya, melakukan observasi, atau dengan menyebarkan angket. Hal ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang murid, hobi mereka dirumah, kelebihan dan kekurangan murid secara lebih rinci. Langkah ini pula yang dijadi pedoman dalam memberikan tugas kepada murid.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi terdapat 3 strategi yang perlu disiapkan, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

a.    Diferensiasi Konten

Strategi ini sangat erat kaitannya dengan minat belajar murid. Guru dapat menyiapkan bahan dan dan media ajarnya sesuai dengan mianat yang dimiliki oleh murid. Dengan membedakan konten pembelajaran bagi murid, diharapkan outpun yang diharapkan tepat sasaran.

b.    Diferensiasi Proses

Proses pembelajaran mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai apa yang dipelajari. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara, menggunakan kegiatan berjenjang, meyediakan pertanyaan pemandu, membuat agenda individual untuk murid, dan mengembangkan kegiatan bervariasi.

c.    Diferensiasi Produk.

Produk adalah hasil kreatifitas murid sesuai dengan arahan yang diberikan guru sebelumnya berdasarkan minat dan proses belajar murid. Murid diberikan tugas yang bervariasi dan sesuai dengan yang diinginkannya.

            Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, bahwa guru harus memiliki sifat Among. Guru harus bisa menuntun perkembangan murid sesuai dengan kodratnya. Nilai dan peran guru penggerak sangatlah dibutuhkan dalam terwujudnya pendidikan yang berpihak pada murid. Oleh karena itu seorang guru harus membangun visi yang terstruktur dan melanggenggan budaya positif dalam setiap gerak-geriknya, denganharapan cita-cita besar bangsa Indonesia dapat tercapai. Kemampuan guru untuk memahami tujuan pembelajaran dengan baik akan menjadi salah satu kunci bagi suksesnya implementasi pembelajaran berdiferensiasi.

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

BUDAYA POSITIF

MULAI DARI DIRI - MODUL 2.1